Menurut tingkat kemajuan, negara-negara di
dunia digolongkan menjadi:
- Negara maju (developed country): adalah negara yang ditandai
dengan pendapatan perkapita tinggi dan
kualitas penduduk yang tinggi. - Negara berkembang: ditandai dengan pendapatan
perkapita dan kualitas penduduk
yang relatif rendah. - Negara industri baru (newly industrialized country):
negara berkembang yang sedang merintis
perekonomiannya ke arah industri
maju.
Ciri-ciri negara maju:
- Tingkat pertumbuhan penduduk rendah.
- Kualitas penduduk tinggi.
- Teknologi berkembang pesat.
- Industri menjadi tulang punggung perekonomian.
- Pengolahan sumber daya alam dilakukan
dengan maksimal.
Ciri-ciri negara berkembang:
- Jumlah dan tingkat pertumbuhan penduduk
besar serta penyebaran kurang merata. - Kualitas penduduk masih rendah.
- Teknologi masih belum berkembang.
- Industri belum berkembang. Perekonomian
negara masih didominasi oleh sektor
agraris. - Pengolahan sumber daya alam masih kurang
maksimal.
Contoh negara menurut penggolongan:
- Negara maju: Inggris, Jerman, Amerika Serikat,
Jepang, Australia, dan Selandia Baru. - Negara berkembang: Nikaragua, Panama Afrika
Selatan, India, Malaysia, Indonesia. - Negara industri baru: Singapura, Hongkong,
Korea Selatan, Taiwan, Argentina, Brasil,
Meksiko, Yunani, Portugal, dan Spanyol.
lima tahapan yaitu: tahap masyarakat tradisional (traditional society stage),
tahap prakondisi lepas landas (precondition for take off stage), tahap lepas
landas (take off stage), tahap gerak menuju kematangan (drive for maturity
stage) serta tahap konsumsi massa tinggi (age of high mass consumption
stage).
Berdasarkan ciri-ciri negara maju dan negara berkembang, Michael Todaro
membagi wilayah negara-negara di dunia menjadi dua kawasan yaitu
kawasan Utara untuk menyebut negara-negara maju dan kawasan Selatan
untuk menyebut negara-negara berkembang.
Artikel bermanfaat lainnya:
Lanjut ke Negara Maju dan Negara Berkembang (Bagian 1)
Wah, maaf yaa semua. Baru kali ini saya mengisi label 
Dalam hidup ini selalu ada peluang. Tapi kenapa banyak orang yang mengatakan bahwa peluang itu tidak ada? Sebenarnya kita hidup di antara banyak peluang, hanya kita saja yang tidak menyadarinya dan meremehkannya. Padahal, jika kita sadar dan menggunakan peluang-peluang kecil yang ada di sekitar kita dengan maksimal, maka peluang kita untuk sukses menjadi lebih besar. Saya coba buktikan mengapa peluang itu sangat banyak dan ada dimana-mana termasuk di lingkungan anda. Baiklah, langsung saja kita simak selengkapnya�..
Kalau di sekolah gimana? Ada juga. Seperti(ini akan menjurus ke kehidupan sehari-hari para siswa) 
Memanajemen kebutuhan disini berarti mengatur atau mengelola kebutuhan sesuai prioritas. Secara umum, kita membaginya menjadi 3. Yaitu primer atau kebutuhan pokok yang terdiri dari sandang, pangan, dan papan. Yang kedua adalah sekunder dan yang ketiga adalah tersier yang berarti kebutuha mewah. Tapi cara saya untuk memanajemen kebutuhan sedikit berbeda. Saya membaginya menjadi 4 bagian. Apa sajakah itu? Saya akan mengurutkannya dari atas yang terpenting sampai bawah yang bisa diurungkan. Langsung saja kita simak yang pertama:
Ini harus menjadi pilihan yang pertama kali harus dipenuhi. Salah satu contohnya adalah makanan. Kita merasa lapar(mendesak) dan kita perlu makan untuk menambah energi kita untuk bekerja(penting). Jadi, kita pergi ke warung makan yang terdekat untuk mengganjal perut. Tugas sekolah juga menjadi hal yang penting dan mendesak. Jika kita tidak mengerjakan tugas sekolah, maka kita tidak mendapatkan nilai dan nilai akhir kita akan anjlok di rapor(penting). Tugas sekolah juga sering diadakan dengan mendadak dan harus selesai dalam waktu yang singkat(mendesak). Jadi, saat ada tugas sekolah. Saya berusaha untuk menyelesaikannya.
Kita taruh ini sebagai prioritas yang kedua. Karena kita masih bisa menundanya sebentar. Tapi ingat, kebutuhan ini hanya ditunda bila ada kebutuhan lain yang penting dan mendesak. Jika tidak ada kebutuhan yang penting dan mendesak atau sudah terpenuhi, maka kita harus memenuhi jenis kebutuhan ini. Misalnya, kebutuhan kita untuk mempersiapkan diri saat masuk SMA. Kebutuhan itu harus dipenuhi 1 tahun lagi. Kita persiapkan uang dengan 
Kita taruh ini sebagai prioritas yang ketiga. Tapi, kebutuhan ini bisa diwujudkan asal kebutuhan no.1 dan 2 telah terpenuhi dan kita setidaknya cukup mampu untuk memenuhinya. Seperti, minggu depan ada artis boyband terkenal dari Korea yang anda idolakan akan mengadakan konser di sebuah stadium tertutup dan tiketnya Rp1.000.000 untuk kursi yang termurah. Karena konser itu mendadak diberitakan, anda jadi tidak siap untuk menabung dan membeli tiket konser itu. Coba anda pikir, pentingkah konser itu bagi masa depan anda? Jika tidak, coba anda urungkan niat anda. Akhirnya, kita juga telah belajar satu hal yaitu menabung itu sangatlah penting.
Ini yang tidak perlu anda perhitungkan apakah harus dipenuhi atau tidak. Jika anda ingin, anda bisa menabung dari sekarang. Contohnya sama seperti contoh yang ketiga tetapi konser itu diadakan setahun lagi. Atau keinginan anda membeli sebuah ponsel BlackBerry yang hanya anda fungsikan untuk sarana gaya-gayaan. Kecuali jika anda adalah seorang pebisnis atau pelajar yang sangat membutuhkan alat komunikasi dengan fitur lengkap.
Salah satu upaya untuk sukses adalah terus berusaha dengan kerja keras. Tapi banyak yang langsung menyerah begitu saja karena mereka merasa usaha kerja kerasnya sia-sia dan tidak menjamin kesejahteraan. Padahal sebenarnya, bekerja keras itu tidak pernah ada ruginya. Pasti ada keuntungan yang kita dapat baik secara langsung maupun tidak langsung. Malah, jika kita menyerah itulah yang akan menimbulkan penyesalan. Lalu, apa saja keuntungan yang kita dapat dari bekerja keras meski gagal? Langsung saja kita simak selengkapnya�..
Nah, orang yang tadi itu menggunakan hasil kerja kerasnya sebagai sebuah pelajaran. Itu kan merupakan salah satu keuntungan kerja keras walaupun dia merugi besar karena gagal. Tapi setidaknya dia mau mencoba lagi dengan memperbaiki kesalahannya di masa lalu.
Kadang, kalimat seperti diatas jarang ada yang menyadarinya(saya saja baru menyadarinya). Bahkan ada yang tidak percaya. Mungkin itulah yang membuat kita menyerah dan akhirnya benar-benar gagal. Kita sering mengira bahwa situasi sudah semakin rumit. Padahal tinggal beberapa langkah lagi kita akan sukses. Hmm� Saya akan menjelaskannya dengan singkat saja yaa�
Hidup kita penuh dengan aktivitas rutin dan terkadang kita jenuh melakukan rutinitas tersebut. Salah satu cara bagi sebagian besar orang(termasuk saya) untuk melepas jenuh adalah dengan melakukan kegiatan yang tidak ada hubungannya dengan rutinitas kita. Tapi, seringkali kita menjadi keenakan sehingga lupa waktu dan melupakan rutinitas kita. Akibatnya, banyak dari kita yang jauh dari apa yang namanya sukses. Saya telah membuat sebuah perhitungan kecil yang membuat waktu yang sebenarnya bisa dimanfaatkan dengan sebaik mungkin malah terbuang sia-sia. Baiklah langsung saja kita simak selengkapnya�..
Wah, 1 tahun non stop untuk BBM-an bahkan ada yang 4 tahun. Kenapa sebaiknya saya tidak mengunakan waktu 1 tahun penuh tersebut untuk melakukan hal yang dapat meningkatkan derajat hidup saya? Mulai saat itu, saya stop chatting dan FB-an hanya untuk basa-basi yang tidak berarti. Untuk basa-basi, saya cukup secara langsung atau cuma sekedar saja di internet. 1 tahun itu sangat berharga bagi saya. Apalagi 1 tahun itu full terjaga 24 jam atau sama dengan 2 tahun jika setengahnya saya gunakan untuk tidur.
Banyak cara untuk berhemat, salah satunya adalah dengan 
Di dunia ini ada yang namanya orang sukses, ada juga yang namanya orang gagal. Tapi, anda masih ingat kan bahwa orang sukses belum tentu sepenuhnya sukses dan orang gagal belum tentu selalu gagal. Banyak yang mengatakan bahwa orang sukses itu hanya hoki/keberuntungan semata. Padahal nggak juga lho. Faktanya kesuksesan itu adalah hak setiap manusia. Tentunya untuk manusia yang mau bekerja keras dan pantang menyerah. Kenapa bisa begitu? Langsung saja kita simak selengkapnya.....
Salah satu contohnya adalah Thomas Alva Edison. Dia adalah seorang penemu yang inovatif. Dia pernah bermimpi untuk membuat sesuatu yang bisa menerangi dunia saat gelap. Dan dia berusaha untuk membuat sebuah benda yang sekarang kita sebut dengan bola lampu. Di percobaan pertama, dia gagal. Yang kedua, juga gagal. Dan seterusnya sampai percobaan yang ke-9999 ! Dia tetap gagal. Tapi dia yakin dia bisa, dia yakin dia mampu. Dia tidak mau menyerah untuk mencobanya sekali lagi yang kesepuluh ribu kalinya dan berhasil! Bola lampunya menyala meski bentuknya tidak sepraktis sekarang dan tidak seterang lampu yang sekarang. Tapi setidaknya dia berhasil.
Hidup itu bagaikan roda. Kadang ada saat kita berada di puncak �roda�/kehidupan, ada pula saat kita berada di posisi yang terendah, yaitu berada di bagian bawah roda. Kita tidak selalu berada di posisi puncak, berarti kita juga tidak selalu berada di posisi paling bawah. Ingat, roda itu dibuat untuk berputar dan hidup itu juga dibuat untuk berputar. Yang terpenting adalah bagaimana usaha-usaha kita supaya tidak iri saat berada di dasar atau sombong saat berada di puncak. Cara terbaik untuk menyiasati putaran roda ini adalah dengan memperlama durasi saat kita berada di puncak dan memperpendek durasi saat kita berada di dasar. Lantas, bagaimana caranya? Langsung saja kita simak selengkapnya�..
Cara yang terbaik untuk menyiasati putaran roda adalah dengan memantaskan diri. Lebih 
Ingat, jika kita telah sukses. Janganlah sombong. Kesombongan akan membuat kita lupa diri bahwa roda masih berputar dan membuat kita lupa untuk mempertahankan kesuksesan kita dengan berfoya-foya yang pada akhirnya membuat kita jatuh terjerembab ke jurang kegagalan.
Cara untuk memperpanjang durasi kesuksesan adalah dengan tetap berdarma/membantu orang yang sedang mengalami kegagalan juga selalu waspada dengan orang yang berusaha menjatuhkan kita. Ini bukan berarti kita harus curiga terhadap orang lain. Salah satu cara untuk waspada adalah dengan tetap menabung dan berdisiplin menjalankan usaha kita.
Kita memang seringkali berbuat salah. Entah apa penyebabnya. Apakah itu karena hati yang gundah, pengetahuan dan pengalaman yang kurang, atau bahkan karena kita iseng berbuat salah. Dan setiap kali kita berbuat salah pasti akan mendapat teguran atau disini saya sebut dengan nasehat. Nasehat itu ada yang bertujuan baik yaitu untuk membangun karakter kita supaya menjadi lebih baik ada juga yang bertujuan untuk menghancurkan kita. Lantas, bagaimana cara membedakan mana nasehat baik dan mana nasehat buruk? Dan bagaimana cara mengelola nasehat yang membuat kita menjadi pribadi yang lebih hebat dan lebih benar? Langsung saja kita simak selengkapnya.....
Nasehat baik itu biasanya seperti obat, pahit rasanya -dalam kenyataan sama artinya dengan 'menyakitkan'-. Tapi karena obat itu menyembuhkan, maka nasehat baik juga bersifat demikian. Yaitu bertujuan 'menyembuhkan' kita dari perbuatan/kebiasaan buruk kita.
Obat tidak selalu pahit, pasti ada yang manis seperti suplemen vitamin C. Tapi setidaknya anda tahu apa kebaikan vitamin C itu. Tidak semua nasehat yang tidak menyakitkan hati itu bersifat buruk, ada juga yang bersifat menyembuhkan. Pertimbangan baik buruknya tujuan nasehat itu bergantung kepada pemikiran, pengetahuan, dan pemahaman anda pada nasehat itu.
Nasehat yang bertujuan buruk itu bersifat seperti permen yang manis. Tapi jika terus menerus dikonsumsi akan membahayakan kesehatan kita. Seperti ajakan buruk untuk menyalahgunakan narkoba. Mereka pasti mengatakan yang baik-baik kepada kita padahal kita akan terjerumus dalam pergaulan yang buruk. Juga ajakan untuk mengikuti bisnis yang bersifat menipu yaitu bisnis yang menjanjikan keuntungan yang sangat besar dengan cara yang sangat mudah. Coba anda pikirkan. Mana ada usaha di jaman sekarang yang hanya membutuhkan usaha sedikit bahkan tidak melakukan apa-apa. Semua butuh kerja keras. Namanya aja usaha, yaa harus berusaha. Kecuali jika anda memiliki uang 100 triliyun Rupiah dan anda tabung di bank(itupun kalau banknya ngasi). Oh ya maaf, yang menabung tadi itu namanya investasi, bukan usaha.
Dampak buruk dari permen manis tidak dirasakan sekarang, tetapi mungkin besok atau saat kita tua nanti jika kita terus menikmatinya. Penyakit itu seperti kerusakan pada gigi atau bahkan diabetes. Sama lagi seperti permen manis, nasehat dengan tujuan buruk pun juga seperti itu. Kita mungkin tidak merasakan dampaknya sekarang. Tapi mungkin nanti disaat kita tua seiring kita terus menikmatinya. Dan itu akan menimbulkan penyesalan yang luar biasa menyakitkan.
Hidup ini tidak akan lepas dari yang namanya cinta. Ya, cinta adalah suatu perasaan sayang saat dekat dan kangen saat jauh. Cinta itu tidak memandang apakah orang yang anda cintai itu cantik/tampan, kaya, terkenal, atau sebaliknya. Bisa saja kita mencintai seseorang yang sederhana yang tidak memiliki kelebihan dimata orang lain. Tapi bagi kita, orang yang kita cintai itu bagaikan sosok malaikat nyata yang diturunkan oleh Tuhan ke bumi. Cinta itu pemotivasi utama dalam hidup. Cinta itu wajar karena setiap orang mengalaminya. Tapi, jika anda baru mencintai seseorang. Pasti pertanyaan paling pertama muncul adalah, "apa yaa yang harus aku lakukan ketika aku mencintai seseorang?". Saya akan mencoba mengungkap tipsnya berdasarkan pengalaman saya dalam bercinta walau terus gagal. Tapi saya jadi semakin banyak belajar tentang hal ini. Baiklah, langsung saja kita simak selengkapnya..... 
Awal dari memiliki rasa cinta kepada seseorang adalah suatu hal yang membahagiakan dan sangat seru. Terkadang hati kita akan deg2an saat kita dekat dengan si Dya -'si Dya' berarti orang yang anda cintai- dan terkadang kita ikut merasa sedih saat si Dya sedih, bahagia disaat si Dya bahagia, tersenyum melihat si Dya tertawa dengan lucunya, dan merasa malu jika kita tidak bisa membuat si Dya bangga. Saya pun juga demikian. Tapi hal yang saya sesali adalah ketidakmampuan saya untuk membuat si Dya bangga dengan hasil kerja keras saya dan ketidakberanian saya untuk mengungkapkan isi hati kita kepadanya. Saya sempat meratap dan akhirnya saya terus berbuat salah. Sampai pada akhirnya saya sangat menyesal, tapi penyesalan itu tiada gunanya. Aku harus bangkit. Tetap Semangat! 
Menurut pengalaman saya dan semua yang telah saya pelajari selama ini. Saya sangat menyarankan saya sendiri juga anda untuk lebih bersabar. Sekarang saya percaya bahwa kebahagiaan akan terulang kembali jika kita bersabar tapi tetap berusaha. Saya dulu memiliki sifat curiga dan mudah cemburu. Saya tahu ternyata itu salah dan sekarang saya akan memperbaikinya. 
Cinta itu sesungguhnya merupakan penyemangat hidup kita. Bukan penghancur hidup kita walaupun kita merasa tersakiti oleh si Dya. Kita seharusnya menjadi lebih bersemangat untuk membuat si Dya bangga akan hasil kerja keras kita. Dan kita seharusnya lebih bersemangat lagi jika kita merasa tersaingi dengan orang lain yang mungkin mencintai si Dya atau mungkin dicintai si Dya. Karena langkah selanjutnya adalah kita harus lebih bersemangat untuk membuktikan kepada si Dya bahwa anda jauh lebih baik daripada orang lain yang bersaing dengan anda. Itu bukan berarti anda harus sibuk sombong saat anda berhasil, tetapi anda harus sibuk membuat si Dya secara tidak langsung menyadari bahwa anda sangat hebat. Yaitu dengan cara Tetap Semangat! untuk terus bekerja keras sampai si Dya dengan sendirinya menyadari bahwa anda itu sesungguhnya sangat hebat. Anda bisa memulainya dengan belajar lebih giat supaya mendapatkan juara kelas atau bahkan juara umum. Itu akan membuat semua orang bangga, termasuk si Dya. Jadi, dengan itu kita telah berusaha untuk 
Rasa cemburu itu pertanda bahwa cinta harus memiliki. Saya pernah merasa cemburu. Tetapi cara cemburu saya yang salah malah membuat si Dya semakin menjauhi saya. Lantas, bagaimana cara cemburu yang benar? Rasa cemburu itu wajar dialami oleh setiap orang yang bercinta disaat orang itu merasa kalah saing dengan orang lain. Ketika kita merasa kalah, kita sebaiknya jangan merasa gagal atau merendah karena kita mungkin hanya kalah di hari ini. Ingat, hidup kita bagaikan roda yang berputar. Terkadang kita berada di puncak, terkadang pula kita berada di dasar. Salah satu cara untuk menyiasatinya adalah dengan berusaha memperpendek durasi kita saat di dasar dan memperpanjang durasi kita saat di puncak. Rasa cemburu mengingatkan kita bahwa kita sedang berada di dasar roda. Maka untuk memperpendek durasinya adalah dengan tidak mau kalah dengan orang lain. Ketika si Dya kumpul-kumpul bersama temannya yang berlawanan jenis dengannya, kita tidak mau kalah. Kita ikut kumpul-kumpul disana dan buat suasana yang menyenangkan disana. Walaupun sedikit menyakitkan, tapi setidaknya kita telah berusaha untuk dekat dengan si Dya dan memperbesar peluang untuk kembali ke posisi puncak. 
Mencintai itu harus cerdas. Anda harus cerdas mengambil setiap peluang yang ada walaupun sedikit sekali. Seperti saat Valentine kita memberikannya coklat, saat ulang tahunnya kita kasi si Dya hadiah yang si Dya inginkan, atau mengajaknya mengobrol santai saat kita tidak sengaja sedang duduk berdampingan dengan si Dya tapi tetap dengan topik yang si Dya suka walaupun kita kurang menyukainya. Saya dulu memiliki banyak keberuntungan bisa duduk dekat dengan si Dya bahkan saya pernah duduk sebangku dengannya selama 4 bulan. Tapi saya tidak pernah menggunakan keberuntungan itu dengan maksimal. Saya sangat menyesal. Tapi setidaknya ada satu keberuntungan saya untuk bisa ngomong secara langsung dengannya. Yaitu saat hari ulang tahunnya yang jatuh tanggal 28 April 2012 kemarin. Saya manfaatkan keberuntungan itu sebaik mungkin dan akhirnya sukses sesuai rencana. Si Dya akhirnya mengucapkan dengan perasaan senang kepada saya, "makasi". Saya sangat senang. Ternyata dalam kegagalan, masih ada peluang untuk sukses. Tapi karena peluang itu terlalu kecil kemungkinan berhasilnya, banyak dari kita seringkali meremehkannya dan membuat kegagalan kita terus berlanjut. 
Beranilah! Walau si Dya sifatnya pemalu, tetapi setidaknya kita tidak pemalu. Tapi, kata berani disini bermakna positif. Salah satunya adalah berani mengungkapkan perasaan cinta kita kepada si Dya. Tentunya setelah kita tahu situasinya. Kita sebaiknya tidak mengatakan perasaan kita kepadanya disaat hatinya sedang gundah, sedih, atau sedang tidak akrab dengan kita. Itu akan membuat pikirannya galau dan langsung menolak kita. Akhirnya jarak kita dengan si Dya semakin jauh. Buat hatinya ceria dulu dan belum tentu si Dya benar-benar menolak kita. Pasti ada alasan tertentu yang membuat kita 